DigitalSantri – Seorang warga Palestina di Malaysia trauma atas ancaman dari Israel, Yousuf Abuasssi (28), mengungkapkan bahwa dirinya masih mengalami ketakutan atas ancaman dari beberapa individu zionis.
Ancaman tersebut diduga terkait dengan aktivitasnya di media sosial, dimana ia secara terbuka membahas penderitaan warga Gaza.
Abuasssi, bersama istri dan anaknya, telah memutuskan untuk melaporkan ancaman tersebut kepada polisi setelah merasa khawatir akan keselamatan keluarganya.
Menurut laporan dari Sinardaily, ia berencana untuk membuat laporan resmi ke Kepolisian Kerajaan Malaysia di Bukit Aman.
Sebagai seorang aktivis Gaza, Yousuf Abuasssi sering mengunggah postingan tentang penindasan di negaranya. Hal ini membuatnya menjadi sasaran tuduhan dari beberapa individu Israel, yang mengklaim bahwa ia dibayar oleh Hamas untuk mengekspos kebrutalan rezim Zionis melalui media sosial. Akibatnya, akun Instagram dan TikTok miliknya pun diblokir.
Yousuf Abuasssi mengungkapkan bahwa dirinya telah dihubungi oleh beberapa warga Israel sebanyak enam kali terkait dengan aktivitasnya di media sosial.
Ancaman tersebut mencakup tuduhan-tuduhan yang tidak beralasan dan berpotensi merugikan keselamatan dirinya dan keluarganya.
Meskipun warga Palestina di Malaysia trauma atas ancaman dari Israel tersebut, Yousuf Abuasssi belum menghubungi pihak lain untuk meminta bantuan dan perlindungan lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh kekhawatirannya akan keselamatan keluarganya.
Baru-baru ini, media memberitakan penangkapan seorang pria Israel di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur.
Pria berusia 36 tahun tersebut diduga membawa enam senjata api dan 200 peluru. Penangkapan ini telah menambah kecemasan Yousuf Abuasssi akan keselamatan dirinya dan keluarganya.
Meskipun demikian, Yousuf Abuasssi menyatakan bahwa ia tidak takut terhadap ancaman yang dialaminya. Baginya, jika ia menjadi korban, ia akan dianggap syahid.
Namun, ia sangat mengkhawatirkan keselamatan istri dan anaknya, yang dianggapnya tidak bersalah dalam konflik tersebut.
Selain itu, kekhawatiran yang dialami Yousuf Abuasssi juga mencerminkan dampak dari konflik Palestina-Israel yang meluas secara global.
Meskipun berada di Malaysia, jauh dari zona konflik fisik, individu seperti Abuasssi tetap terkena dampak ancaman dan intimidasi yang mungkin terkait dengan pandangan atau tindakan mereka terhadap situasi di Timur Tengah.
Ancaman tersebut juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh warga Palestina yang berdomisili di luar wilayah mereka sendiri.
Mereka sering kali harus menghadapi ketegangan psikologis dan emosional yang terkait dengan situasi di tanah air mereka, serta risiko potensial terhadap keselamatan pribadi dan keluarga mereka.
Tindakan Yousuf Abuasssi untuk melaporkan ancaman tersebut kepada polisi Malaysia menunjukkan upaya untuk mencari perlindungan hukum dan menegakkan hak asasinya sebagai individu. Namun, kekhawatiran akan keselamatan keluarganya tetap menjadi prioritas utama baginya.
Penangkapan seorang pria Israel di Kuala Lumpur dengan senjata api dan amunisi hanya meningkatkan ketegangan dan kecemasan di kalangan komunitas Palestina di Malaysia.
Hal ini menunjukkan adanya potensi ancaman yang nyata terhadap mereka, serta kemungkinan adanya operasi atau aktivitas yang melibatkan agen-agen dari negara yang terlibat dalam konflik di Timur Tengah.
Warga Palestina di Malaysia trauma atas ancaman dari Israel yang dialami Yousuf Abuasssi menunjukkan kompleksitas dan ketegangan yang masih berlangsung di antara individu Palestina dan Israel, bahkan di luar wilayah konflik langsung.
Mereka yang berani bersuara tentang penderitaan warga Gaza sering kali menjadi sasaran intimidasi dan ancaman, menggarisbawahi pentingnya perlindungan terhadap kebebasan berbicara dan keselamatan individu dalam menyuarakan pendapat mereka.
