Digital Santri – Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez, mengumumkan bahwa Spanyol Negara Matador di bulan Juli resmi akui Palestina negara.
Pengakuan ini akan disampaikan oleh otoritas Madrid dalam kunjungan yang dijadwalkan oleh PM Sanchez ke kawasan Timur Tengah.
Pernyataan pengakuan ini diungkapkan oleh PM Sanchez kepada sejumlah wartawan yang mendampinginya selama kunjungan ke Amman, ibu kota Yordania, pada Senin malam waktu setempat.
Sanchez menyampaikan harapannya bahwa Spanyol akan secara resmi mengakui negara Palestina pada bulan Juli, sebuah langkah yang dianggapnya akan mendapat dukungan dari sebagian besar anggota Uni Eropa.
Pada pertemuan Dewan Eropa bulan lalu, PM Sanchez telah merundingkan langkah-langkah menuju pengakuan resmi negara Palestina bersama dengan para pemimpin Irlandia, Malta, dan Slovenia.
Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik yang telah berlangsung puluhan tahun antara Israel dan Palestina.
Namun, rencana pengakuan ini tidak luput dari kritik. Israel secara tegas mengecam langkah-langkah yang diambil oleh Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya.
Tel Aviv menilai bahwa pengakuan semacam itu akan memberikan “hadiah bagi terorisme” dan mengurangi peluang bagi penyelesaian damai antara kedua belah pihak.
Meskipun demikian, PM Sanchez tetap optimis bahwa dukungan dari Uni Eropa akan terus berkembang. Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa akan segera muncul “massa kritis” di dalam Uni Eropa yang akan mendorong negara-negara anggota blok Eropa lainnya untuk mengambil langkah serupa dalam mengakui negara Palestina.
Sejak deklarasi kemerdekaannya pada tahun 1988, hanya 139 dari 193 negara anggota PBB yang secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Meskipun demikian, dukungan untuk pengakuan Palestina semakin berkembang di tingkat internasional, dengan upaya terbaru dari Spanyol menjadi indikasi terbaru dari dorongan ini.
Dalam konteks politik global saat ini, langkah Spanyol untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara merupakan pendorong bagi solusi damai di Timur Tengah.
Di tengah ketegangan yang terus berlangsung antara Israel dan Palestina, langkah-langkah seperti ini dapat memperkuat legitimasi negara Palestina dalam komunitas internasional dan mendorong dialog yang lebih konstruktif antara kedua belah pihak.
Namun, pengakuan Spanyol juga memunculkan tantangan baru, terutama dalam hubungan diplomatik dengan Israel. Tel Aviv telah menunjukkan keberatan yang kuat terhadap upaya-upaya pengakuan Palestina oleh negara-negara lain, menganggapnya sebagai hambatan bagi proses perdamaian yang sedang berlangsung.
Kedua belah pihak harus tetap berkomunikasi secara terbuka dan berusaha mencapai kesepakatan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Selain itu, langkah Spanyol ini juga dapat memengaruhi dinamika politik di Uni Eropa secara keseluruhan. Dengan dukungan yang semakin meningkat di antara negara-negara anggota untuk pengakuan Palestina, Uni Eropa mungkin akan semakin aktif dalam memfasilitasi dialog antara Israel dan Palestina serta mendukung upaya-upaya perdamaian yang ada.
Kunjungan PM Sanchez ke kawasan Timur Tengah juga memberikan kesempatan bagi Spanyol untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara di wilayah tersebut.
Selain itu, ini adalah kesempatan bagi Spanyol untuk memperjelas posisinya dalam isu-isu penting di kawasan tersebut, termasuk isu-isu keamanan, stabilitas regional, dan pembangunan ekonomi.
Kunjungan PM Sanchez ke Timur Tengah dijadwalkan sebagai bagian dari upaya diplomatik yang lebih luas untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Selain negara Matador di bulan Juli resmi akui Palestina negara, juga berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya-upaya untuk mencapai penyelesaian konflik yang berkelanjutan di Timur Tengah.