Membangun Ekonomi Umat: LWP PBNU Gelar Sosialisasi Wakaf Produktif di Pekalongan

LWP PBNU Gelar Sosialisasi Wakaf Produktif

DIGITALSANTRI – Lembaga Wakaf dan Pertanahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama LWP PBNU gelar sosialisasi wakaf produktif. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, LWP PBNU menggelar Sosialisasi Pengembangan Ekosistem Wakaf Produktif di Kota Pekalongan pada Sabtu (31/3/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi wakaf yang digagas LWP PBNU untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang wakaf di kalangan Nahdliyin.

Acara yang diikuti oleh 150 peserta dari perwakilan LWP PCNU se-Eks Keresidenan Pekalongan ini menghadirkan narasumber-narasumber kompeten di bidang wakaf, di antaranya H. Anas Nasikhin (Wakil Sekretaris LWP PBNU), Muhibuddin (Kasubdit Edukasi dan Inovasi Zakat Wakaf Kemenag RI), dan Zainuri (Anggota LWP PBNU).

H. Muhammad Dawam, mewakili Ketua LWP PBNU, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan LWP PBNU dalam rangka mengembangkan ekosistem wakaf produktif di lingkungan NU.

“Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para kader NU tentang pentingnya wakaf dan bagaimana mengelola wakaf secara produktif,” terang Dawam.

Dawam menambahkan bahwa NU memiliki potensi besar dalam mengembangkan wakaf produktif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya aset tanah wakaf milik NU yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Namun, sayangnya, banyak aset wakaf NU yang belum dioptimalkan secara maksimal. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini, kami ingin mendorong para nazhir NU untuk mengelola wakaf secara profesional dan produktif,” tegas Dawam.

Wakaf Produktif: Kunci Menuju Abad Kedua NU yang Berjaya

Wakil Rais Aam PBNU, KH. Abdul Ghofarrozin (Gus Rozin), yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya wakaf produktif sebagai salah satu kunci untuk menuju Abad Kedua NU yang berjaya.

“Wakaf produktif dapat menjadi instrumen strategis untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan memajukan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Rozin.

Gus Rozin mencontohkan, tanah wakaf NU yang luas dapat dioptimalkan untuk berbagai kegiatan produktif, seperti membangun pesantren, sekolah, rumah sakit, dan lain sebagainya.

“Dengan pengelolaan yang profesional dan akuntabel, wakaf produktif dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi umat,” imbuhnya.

Mengembangkan Ekosistem Wakaf Produktif

Sosialisasi ini menghadirkan berbagai materi edukatif tentang wakaf, mulai dari pengertian, hukum, hingga pengelolaannya. Para narasumber juga memaparkan berbagai contoh sukses wakaf produktif di berbagai daerah.

Salah satu narasumber, Muhibuddin, dari Kemenag RI, menekankan pentingnya membangun ekosistem wakaf yang kondusif.

“Ekosistem wakaf yang kondusif membutuhkan sinergi antara berbagai pihak, mulai dari nazhir, pemerintah, lembaga keuangan syariah, hingga masyarakat,” kata Muhibuddin.

Muhibuddin juga mendorong para nazhir NU untuk berinovasi dalam mengelola wakaf.

“Nazhir harus kreatif dan inovatif dalam mencari peluang investasi wakaf yang aman, menguntungkan, dan berkelanjutan,” tandasnya.

Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif di lingkungan NU. Dengan pengelolaan yang profesional dan akuntabel, wakaf dapat menjadi instrumen strategis untuk membangun ekonomi umat dan memajukan Nahdlatul Ulama.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *