Menag Yaqut Cholil Qoumas, yang dikenal akan kepemimpinannya yang progresif dalam memajukan pendidikan agama di Indonesia, menghadiri sebuah acara di pesantren terkemuka di Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan pentingnya bagi para santri untuk tetap menghormati tradisi keislaman sambil juga terbuka terhadap perkembangan teknologi.
Dalam pidatonya yang disampaikan di hadapan ratusan santri, Menag Yaqut menegaskan bahwa menjaga tradisi dan nilai-nilai agama adalah inti dari pendidikan di pesantren. Namun, ia juga menekankan bahwa pesantren harus tetap beradaptasi dengan kemajuan teknologi agar bisa tetap relevan dan bersaing dalam era globalisasi saat ini.
“Tradisi dan teknologi bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan harus menjadi satu kesatuan yang harmonis dalam proses pendidikan di pesantren,” kata Menag Yaqut dengan penuh keyakinan.
Beliau mengajak para santri untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan agama dan kemampuan akademis mereka. “Kita bisa menggunakan teknologi untuk mempelajari Al-Qur’an, hadis, dan berbagai sumber-sumber keislaman lainnya dengan lebih efektif dan efisien,” tambahnya.
Selain itu, Menag Yaqut juga mendorong pesantren untuk mengembangkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti pembelajaran online, aplikasi edukasi, dan platform digital lainnya yang dapat mendukung proses belajar mengajar di pesantren.
Respons dari para santri terhadap ajakan Menag Yaqut sangat positif. Mereka menyambut dengan antusias dan bersemangat untuk menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan teknologi guna memperkuat pendidikan agama di pesantren.
Acara tersebut diakhiri dengan pemberian apresiasi dari Menag Yaqut kepada pesantren tersebut atas komitmennya dalam menjaga tradisi dan semangat untuk terus berinovasi dalam mengembangkan pendidikan agama di Indonesia.