Di era digital saat ini, peran santri dalam menyebarkan nilai-nilai Islam semakin penting. Dengan akses internet yang luas dan platform media sosial yang beragam, santri memiliki peluang besar untuk berdakwah dan menebar kebaikan di dunia maya.
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, menekankan pentingnya santri untuk aktif dalam dakwah digital. “Santri harus menjadi pelopor dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin di dunia maya,” kata Gus Baha dalam sebuah pengajiannya.
Keunggulan Dakwah Digital
- Jangkauan luas: Dakwah digital dapat menjangkau lebih banyak orang di berbagai wilayah dengan cepat dan mudah.
- Interaktif: Dakwah digital memungkinkan terjadinya interaksi dua arah antara dai dan audiens, sehingga lebih menarik dan informatif.
- Efisien: Dakwah digital dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat yang mudah dibawa dan diakses, seperti smartphone.
Tantangan Dakwah Digital
- Konten yang tidak akurat: Banyak konten yang beredar di dunia maya yang tidak akurat dan menyesatkan, sehingga santri perlu berhati-hati dalam menyebarkan informasi.
- Penyalahgunaan media sosial: Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan kebencian dan SARA, sehingga santri perlu menggunakannya dengan bijak.
- Keterbatasan literasi digital: Santri perlu dibekali dengan literasi digital yang mumpuni agar dapat menggunakan media sosial dengan efektif dan bertanggung jawab.
Upaya Menjawab Tantangan
- Penguatan literasi digital: Santri perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan tentang penggunaan media sosial yang tepat dan bertanggung jawab.
- Pembuatan konten dakwah yang menarik: Santri perlu membuat konten dakwah yang menarik dan informatif agar dapat diterima oleh masyarakat luas.
- Kerjasama dengan berbagai pihak: Santri perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga dakwah, dan komunitas, untuk menyebarkan dakwah digital yang efektif dan bermanfaat.
Dakwah digital adalah peluang besar bagi santri untuk menyebarkan nilai-nilai Islam dan menebar kebaikan di dunia maya. Dengan bekal ilmu agama yang kuat, literasi digital yang mumpuni, dan konten dakwah yang menarik, santri dapat menjadi agen perubahan positif di era digital.
Peluang Dakwah Digital
- Jangkauan Luas: Dakwah digital dapat menjangkau lebih banyak orang di berbagai wilayah dengan cepat dan mudah. Hal ini memungkinkan santri untuk menyebarkan nilai-nilai Islam kepada khalayak yang lebih luas, tidak terbatas pada ruang lingkup pesantren atau daerah tertentu.
- Interaksi Dua Arah: Dakwah digital memungkinkan terjadinya interaksi dua arah antara dai dan audiens, sehingga lebih menarik dan informatif. Santri dapat menjawab pertanyaan, menanggapi komentar, dan membangun hubungan dengan audiens secara langsung.
- Efisien dan Efektif: Dakwah digital dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat yang mudah dibawa dan diakses, seperti smartphone. Hal ini memungkinkan santri untuk berdakwah kapanpun dan dimanapun. Dakwah digital juga dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial yang populer dan mudah digunakan.
- Media Dakwah yang Kreatif: Dakwah digital memungkinkan santri untuk menggunakan berbagai format dan media yang kreatif, seperti video, animasi, infografis, dan meme. Hal ini dapat menarik perhatian audiens dan membuat dakwah lebih mudah dipahami dan diterima.