Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat mendeklarasikan moderasi beragama di Aula Pondok Pesantren Nurul Iman, Cibaduyut Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, pada hari ini, Sabtu (20/1).
Deklarasi ini merupakan upaya untuk memperkuat komitmen para santri dalam menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Para santri menyatakan bahwa mereka akan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam deklarasinya, para santri juga berkomitmen untuk:
- Menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
- Menolak segala bentuk intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
- Berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua Forum Santri Jawa Barat (FSJ), Moh. Puad Syafi’i, mengatakan bahwa deklarasi ini merupakan langkah penting dalam upaya membangun moderasi beragama di Jawa Barat. Ia berharap, deklarasi ini akan menjadi momentum bagi para santri untuk lebih aktif dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama.
“Deklarasi ini merupakan komitmen kami untuk menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Jawa Barat,” kata Puad. “Kami berharap, deklarasi ini akan menjadi momentum bagi para santri untuk lebih aktif dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama.”
Deklarasi moderasi beragama ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah daerah dan tokoh agama. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa deklarasi ini merupakan bukti bahwa para santri Jawa Barat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Saya mengapresiasi deklarasi moderasi beragama yang dilakukan oleh para santri Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil. “Deklarasi ini merupakan bukti bahwa para santri Jawa Barat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.”