Mendorong Pendidikan Holistik – Pondok pesantren telah lama menjadi lembaga pendidikan yang menekankan pada pengajaran ilmu agama secara komprehensif. Meskipun demikian, peran santri dalam kehidupan masyarakat tidak hanya sebatas pengetahuan keagamaan, namun juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada berbagai aspek, termasuk pertumbuhan ekonomi.
Menyadari hal ini, Pemerintah Kabupaten Jember, di bawah kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto, merespons dengan memberikan beasiswa khusus untuk santri. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk melengkapi wawasan dan kemampuan analisis berpikir para santri, sehingga mereka tidak hanya mahir dalam ilmu agama tetapi juga memiliki pengetahuan umum yang memadai.
Bupati Jember, Hendy Siswanto, menjelaskan bahwa pendidikan santri haruslah mencakup lebih dari sekadar ilmu agama. Ilmu umum, pengetahuan tentang berbagai bidang, dan keterampilan analisis yang tajam adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Jember telah menyediakan beasiswa sebagai upaya nyata untuk mendukung pengembangan holistik para santri. Menurut Bupati Hendy, memahami ilmu agama merupakan langkah awal, tetapi pengetahuan umum juga memiliki peran krusial dalam membentuk pandangan dunia yang seimbang.
Dalam menyelenggarakan program beasiswa ini, pemerintah setempat berupaya untuk tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas magang atau praktik kerja di berbagai perusahaan. Langkah ini diambil dengan harapan bahwa para santri dapat merasakan secara langsung atmosfer dunia kerja dan mengasah jiwa kewirausahaan mereka. Magang atau praktik kerja di perusahaan tertentu memberikan pengalaman berharga, yang dapat membantu para santri mengembangkan keterampilan dan pengetahuan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.
Bupati Hendy mengakui bahwa perannya masih terbatas dalam membantu para santri. Meskipun bantuan untuk pesantren diberikan secara rutin, beliau menyadari bahwa masih banyak yang bisa dilakukan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Jember tidak hanya memberikan beasiswa, tetapi juga berupaya memfasilitasi program-program pelatihan, seperti magang, untuk membekali santri dengan keterampilan praktis. Langkah ini diharapkan dapat merangsang jiwa wirausaha di kalangan santri, yang pada gilirannya, dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Bupati Hendy juga menyampaikan bahwa saat ini banyak pondok pesantren yang telah melangkah lebih jauh dengan memberikan bekal pengetahuan terkait kewirausahaan kepada para santrinya. Di pesantren-pesantren tersebut, praktik keahlian dan keterampilan tertentu diajarkan sebagai bagian dari kurikulum. Dengan begitu, para santri tidak hanya menjadi ahli dalam ilmu agama tetapi juga memiliki keahlian praktis yang dapat diterapkan dalam dunia nyata. Mulai dari keterampilan pertukangan hingga pertanian, pesantren-pesantren tersebut berusaha menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia industri.
Menanggapi Peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Bupati Hendy menegaskan pentingnya perayaan tersebut sebagai momen untuk merayakan peran dan kontribusi para santri dalam membangun karakter dan moral masyarakat. Dia berharap agar lebih banyak generasi muda yang mau menggali ilmu agama di pesantren, melihatnya sebagai sarana untuk membentuk karakter dan moral yang kokoh. Bupati Hendy mengingatkan bahwa mempelajari agama sebaiknya dilakukan secara langsung dan terpandu, bukan hanya melalui dunia maya atau media sosial. Pembimbingan yang baik dan selektif sangat diperlukan agar pemahaman agama yang benar dapat disampaikan kepada generasi muda.
Terkait dengan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bagi para santri, Bupati Hendy menyampaikan bahwa hingga saat ini belum dapat dilakukan pengurusan kepesertaan secara optimal. Kendala utamanya adalah kesulitan dalam pendataan, terutama untuk santri yang masih aktif di pondok pesantren. Santri tidak memiliki status pensiun seperti kelompok lainnya, sehingga pendataan menjadi lebih rumit. Bupati Hendy berharap agar di masa mendatang dapat ditemukan solusi untuk melakukan pendataan dengan lebih akurat, mengingat jumlah santri di Jember yang cukup signifikan.
Dalam konteks ini, upaya Pemerintah Kabupaten Jember untuk memberikan beasiswa kepada para santri pondok pesantren diharapkan dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain. Pendidikan holistik yang mencakup ilmu agama dan pengetahuan umum, serta dukungan terhadap kewirausahaan, dianggap sebagai langkah positif dalam membentuk generasi muda yang berdaya saing dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan ekonomi lokal. Melalui sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat, diharapkan lebih banyak potensi para santri dapat ditemukan dan dikembangkan untuk keberlanjutan pembangunan daerah.